Rouftracal Dot Blogs Post

Senin, 15 Juni 2009

Selamat Tinggal Kawan...

Salam pamit dariku


Kawan...


Tak akan ku biarkan air mataku menetes,,, walau berat.


Tak akan ku biarkan jiwaku resah,,, maskipun harus berpisah.


Tak akan ku kecewa,,, walau sejatinya luka.


Aku akan berusaha tersenyum,,, maskipun tertahan.


Aku akan terus menatap,,, maskipun kosong.


Tuhan izinkan aku berpisah pada semua, berucap pamit demi kebahagiaan. Aku rela maskipun Kau melemparkanku ke jurang gelapmu kembali, asal jangan Kau pisahkan aku dengannya yang telah terikat teman didagunya. Demi kata-kataku yang tertunda, izinkan aku berdo'a. Jadikan dia sebagai kekasih-Mu, disisih-Mu yang kau cinta, dengan kata-kata dan sumpah setianya, dengan lantunan dan kasih sayangnya, dengan senyum dan air mata.


Untuk Kawanku yang telah mau singgah.  Slifaer (Setan99) maaf,,, ane blm bisa meng-add pic-mu di MyBlogLog, ane hanya bisa katakan trimakasih telah mampir, walau akhirnya dengan penuh sesak harus berpisah. reallylife "semoga jalinan persaudaraan dan silaturahmi ini tidak terputus" maaf kawan, tapi demi persaudaraan aku ucapkan Selamat Tinggal, untukmu, untuk semua yang berkenan singgah di obrolanku. filarbiru, trimakasih, atas semuanya, terimakasih juga telah memasukkan blog-ku, sebagai Blogroll-mu, maskipun kau tidak suka akan kata-kata cintaku, tapi itu bukan mauku, tapi ucap hatiku yang berlalu, mengiringi suasana kepingan hati yang tersisa. Untuk insanmuhamadi aku teringat pada kata-katamu "wah..wah… saya kira ni blognya mbak rindu, ternyata pengagumnya, sampai2 semuanya sama persis. atau jangan2 ini akal-akalannya mbak rindu?? ah, saya terlalu berprasangka..." insan inilah gambaran rindu yang sama, ingin aku menyapa Tuhanku dalam media yang sama, tapi apalah daya, Tuhan pula yang tidak menginjinkanku untuk serupa. Maka sekarang aku minta pamit, demi sebuah talian saudara, agar jangan sampai terputus. Mungkin dengan begini aku bisa melihatnya tersenyum, dengan senyuman tulus dan bahagia, salam selalu dariku bila kau menyapa.


Untukmu, deeedeee trimakasih mau mampir, dan akhirnya harus berakhir, do'amu semoga dikabulkan, semoga dirinya segera kembali dari tepiannya, dan menyapa kita dengan penuh cinta, aku pergi untuk sebuah janji. do'akan aku supaya Tuhan mempercayakan kekuatan memenuhi janji kepadaku, aku ikhlas walau dengan derai yang tertahan. Hai sunarnosahlan, kau benar, kadang menangis justru sangat dibutuhkan, aku sekarang merasakannya dan sangat ingin melinangkan airmata, tapi karena janjiku, aku usahakan untuk tidak menetes, demi sebuah rindu. trimakasih engkau yang telah mau menambahi komen-ku. indra, Semoga kau selalu disayang oleh-Nya, inilah do'a singkat dariku, do'a perpisahan dan juga do'a harapan semoga ada jalan untuk Tuhan mempertemukan, biarlah kutahan rindu, untuk rindu yang lain, trimakasih telah mau berbagi. Trimakasih nurrahmanarif, maskaipun kau mengataiku MELO, tapi itu lah salam untukku, itulah yang mampu membuat terlihat garis senyumku, aku lebih suka dikatai orang asal jangan mengatai teman-sahabat-saudaraku, komenmu yang singkat adalah semangat bagiku yang sangat, tapi karena suatu sebab akhirnya aku harus merelakan teman-teman terkasihku, maafkan aku shobat.


Haluuuu, omiyan , andai nasip kita bisa ditukar,,, akan ku tukar dengan nasip yang lebih baik, pun seandainya aku baik, akan ku tukar dengan nasip orang yang lebih membutuhkan, trimakasih, karena kehadiranku, kau telah teringat temanmu, "Rindu" ya, atau Ade, atau Robi'ahku, ah aku hanya asal menebak, aku juga merindukannya, semoga kita dipertemukan walau dalam media yang berbeda, itulah yang menjadi harapan satu-satunya. cantigi, izinkan aku berdialog dengan matahari? bolehkah?. Kini aku ingin mengadu pada matahari, pada rembulan, pada bintang pada semua yang kiranya mau jadi pengaduan. trimakasih udah mau berkunjung. abifasya trimakasih shobat atas bujuknya, atas pintamu untuk tidak menangis, aku tidak akan menangis, aku hanya berpisah demi jiwa yang mengharapkan cinta, izinkan aku bertemu lain waktu, mambujuk kembali untuk tidak menangis, skali lagi trimakasih. Insya Allah aku akan sering mengunjungimu. walau kita tak saling ketemu.


syelviapoe, trimakasih atas engkau mau mengenalku, perkenalan yang akhirnya harus ada perpisahan. Ikutkan aku menemui Rob-mu, dengan kapas rindumu... thepenks, kau benar akhi,, ada senang ada sedih..  semuanya saling beriringan dan saling melengkapi, alangkah indahnya kalau ada yang mau diajak berbagi, aku merindukan disetiap kata yang keluar dari teman-teman setia, tapi kini kerinduan itu harus aku kubur bersama diri yang terluka. Eko Widiyanto, kau menggunggapkan sesuatu yang indah-indah, tiada kata-kata yang indah kecuali sanjungan, tapi sanjungan yang indah hanyalah apabila disandarkan pada sang pemilik keindahan, trimakasih Eko udah mau berkunjung, walau hanya sekejap dan akhirnya kita berpisah. Muhamad Azam, walau sedih untuk kukatakan, tapi aku harus kuat untuk melakukannya. ibarat titah yang harus aku emban. Akhi,, aku tidak akan melupakan kata-katamu, sebuah perkenalan, ikatan persaudaraan, kedamaian dan kehidupan, semua itu terasa indah, dulu yang pernah kau tulis, kini biarlah tinggal kenangan. Aku ucapkan salam untukmu, salam berpisah untuk kehidupan yang lain. Untuk yang terakhir Ojie trimakasih atas engkau telah memberi semangat, sebagai kata pamit aku ingin menyunting kata-katamu "Sebodoh-bodah manusia adalah yang tidak mampu memperoleh kawan-kawan untuk dirinya, namun yang lebih bodoh lagi ialah yang menyebabkan perginya mereka yang telah diperolahnya" semoga kata-katamu, memberi semangat baru dihatiku.


Selamat tinggal Kawan


Usah kau menangis kawan, Aku tidak meninggalkan dunia, karena aku belum siap menemuinya, belum siap untuk merasakan sakitnya pecutan sang Malaikat, sedangkan aku masih berlumuran noda, tetaplah aku didunia untuk menahan sakitnya pecutan jiwa dan rasa yang merindu. Maafkan aku kawan, hanya maaflah, yang mampu mencuci melepaskan noda. Izinkan aku menutup mata, karena dengan demikian aku bisa melihat dosa-dosa dan meminta ampun kepada-Nya.


Kini aku hanya bisa berucap pada suara seruling bambu yang menghilang, mengadukan nasip dan menyeka airmata. Tuhan beri waktu sejenak untukku, untuk menerima perpindahan nasip yang Engkau janjikan, untuk melihat gadis cantik diatas Bus kembali, untuk menunaikan suatu janji, yang sedang Kau ujikan.


Astagfirullah,,,  ada yang terlupa, walau aku tak ubahnya debu, aku ingin perpesan satu untukmu "usah kau rendahkan dirimu, walau dihadapan Tuhan karena pasti ada sisi yang mesti dan harusnya disyukuri daripada mencaci mengingkari nasip yang telah diberi.


Sekali lagi aku ucapkan terimakasih untukmu kawan, karena dengan bersyukur kita bisa merasakan nikmat yang lain, untuk teman-teman, sahabat, saudara yang belum sempat menyapa, maafkan aku, karena aku yang belum sempat untuk mengunjungimu. Izinkan aku menyulam rinduku di belahan karya-karya indahmu.


Untukmu perempuan dikebun hikmah, Robi'ahku, juga putri ningrat yang pernah aku kenal, mungkin karenaku engkau menangis, dan kepergianku semoga menjadi salah satu penenang jiwamu, sekali lagi  maafkan aku, biarlah aku hanya mendengarkan lantunan ayat-ayat al-Quran yang kau baca atau ikut mendengarkan asmaul husna disetiap deru laju mobilmu, ataupun hanya sekedar mendengarkan suara klakson mobilmu, itu sudah cukup, apalagi mau menambahi senyum, sebagai amal disetiap pagimu untukku. Dan trimakasih, engkau telah mengenalkan Tuhanku, maskipun sekarang harus terancam untuk kembali.


Aku akan selalu mengingat kata-kata mu, dan izinkanlah aku untuk mengucapkannya "Jika kesedihan datang dan duka lara menggunung, ucapkanlah...  “La illaha illa ALLAH” Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Maha Mengambil dan yang akan mengganti, entah kapan, entah sempat merasakan. Dia jugalah yang Maha Memisahkan disetiap pertemuan, juga Maha mempertemukan di setiap perpisahan.


Inilah salam perpisahan dariku, dengan satu harapan - supaya kita dipertemukan, dan janganlah kita saling memutuskan hubungan kekeluargaan, persahabatan, sekanca dan sekawan.


Sudah, Trimakasih,


Salam dariku untuk semua "Rouf tracal"