Seribu hati telah merasa kehilangan
Kehilangan senyum dan canda kata, bercanda penuh hikmah dan air mata, penuh cinta dan rindu mesra, Tuhanlah yang mampu menyatukan segalanya, menyatukan hati yang merindukan belaian kata terajut cinta.
Kini juga banyak mata yang merelakan airnya untuk menetes, mengiringi penepiannya, menyambut kebahagiaan yang dicari. Tiada yang tau kapan akhirnya bertemu, hanyalah angan sebagai penyambung harapan, serta jiwa tulus yang mengharapkan ujung penantian. Jangan terlalu lama kau tinggalkan, karena masih banyak jiwa-jiwa tulus yang mengharapkan belaian, karena masih banyak jiwa-jiwa gersang yang menginginkan siraman, maskipun hanyalah Tuhan yang mampu untuk mengembalikan jiwa gersang.
Usah kau menangis Sayang, karena masih banyak do'a yang menginginkanmu tersenyum, mereka semua ingin sapamu, menginginkan atas candamu, menginginkan atas rindumu. Memintakan pada-Nya untukmu tabah, dan sabar atas segara musibah.
Aku yakin kau hanya menepi, bersandar menghilangkan lelah, yang nantinya akan menyambut kami dengan penuh cerah.
"aku akan selalu menunggumu, menunggu sampai dipenghujung asaku…" Aku tidak tau kapan asa itu akan kunjung datang. Bisa besok, nanti bahkan kali ini.
Ucapanmu sangat menyejukkan, kau berucap "terima kasih sudah mau menunggu saya, tapi saya tidak tahu dimana ujung tepi yang saya cari jadi mungkin akan lama pencarian ini terima kasih dengan segala kerendahan hati saya". aku merenung saat kata itu terucap.
"... tapi saya tidak tahu dimana ujung tepi yang saya cari..."
Semoga kamu lekas menemukannya Sayang, menemukan tepi yang penuh dengan Ridho Illahi, bersama senyum dan kasih sayang-Nya. Aku tidak banyak berkata. Aku hanya berdo'a, semoga engkau tidak terlena dan asyik dalam penepian karena-Nya, karena masih banyak yang menginginkan tawa, canda, tangismu untuk menghibur mereka.