Berbagi katapun tak bisa ketika jiwa telah terkuasai cinta. hanya getar yang semakin mengelinding deras dalam degupan jiwa. Aku biarkan Anyelir melambai sebagai tuangan hati, keresahanku, kegundahanku hanyalah terjawab semu.
Astagfirullahil ‘adhzim……., aku tidak mengharap ini hanyalah sebuah kata yang tiada arti, aku ingin suatu saat berarti, untuk mewujudkan cinta sejati. dalam hayal aku sering berharap “jadikan dirimu sebagai bara” yang membakar setiap kesombongan dirimu atas kesombongan cinta, atas asa yang tiada kan pernah terselip dalam rona asmara. Inilah jiwa yang berkata, adakalanya cinta ini bisu, kecut hampa tanpa harap.
Eleng-eleng yo siro menungso,,,,,, onoto ono supoto,, selagini nang njerone dodo gumrigah ananging cipto…..
kita tak ubahnya hanya bayangan yang suatu saat hilang karena datangnya cahaya yang lebih terang, yang tiada kan mampu menahan…..
sudilah kiranya engkau mengulurkan tangan untuk mengatakan setia.
Aku lambaikan tangan, petanda suatu saat kita akan bertemu.