Ternyata mulai sesuatu itu sangat berat sekali. Apalagi mulai menulis . bagi penulis pemula seperti aku ini. “masya allah” serasa sangat berat sekali, seolah-olah berjalan dengan beban gunung di atas punggung bahkan mungkin lebih berat.
Jemari pertama menyentuh tuts, bibir berucap lirih terucap “bismillah”.
Bismillahirrohmanirrohim....
Akhirnya aku bisa juga mulai menulis, jangan ditertawakan seandainya nanti dan pastinya ada disana sini banyak kesalahan tulis, atau kata-kataku yang menyakitkan, menghina semoga tidak.
Alhamdulillah, pagi ini telah ku lihat berbagai macam keajaiban, telah lama lembaran mushaf telah terlupakan, tapi pagi tadi, serasa ada bimbingan gaib untuk membuka lembaran demi lembaran dan membacanya, “subhanallah” sejuk sekali, laksana diguyur dengan air hujan, di area yang gersang.
“Dzalikal kitabu la roiba fih, hudan lil muttaqiin” itulah yang membuatku terlelap – terlena dalam deretan ayat demi ayat.
“Ya Allah, tuntunlah aku untuk memperdalaminya, supaya aku tidak tersesat, dan terjerumus, dan jadikan pula alquran sebagai teman penghiburku dikala sedih, dan jadi kan alquran sebagai temanku tersenyum dikala aku bahagia:.
“Shodaqoullahil adziim...”
PLONG... seolah dunia begitu lebar, indah, penuh taburan bunga mewangi diberbgai sisi “habis dikasih parfum” pagi ini seolah-olah aku ingin merangkul semuanya, tersenyum untuk semua, menghabiskan disetiap langkahku dengan senyum bangga atas hadiah cinta dari Allahku.
“ya Allah, ampuni dosaku selama ini, mungkin ada ceritera yang tidak sempurna di setiap langkahku, izinkan aku hari ini, yang ingin lebih dekat dengan-Mu”.
. :) :) :) .
I LOVE YOU ALLAH
Ternyata Engkaulah yang kurasakan kurang selama ini.