Tidak merupakan hal yang langka, kejadian “mati” dalam menulis sering dialami penulis pemula. Penulis-penulis baru yang “nafasnya” kurang panjang sering kali terjebak dalam kondisi ini. Namun, tidak perlu khawatir. Karena sebenarnya yang mati itu bukan idenya, apalagi raganya, tapi hanya gairah atau semangatnya saja.
Biasanya, hilangnya semangat itu terjadi ketika sang penulis kehilangan tujuan dalam menulis. Nah, kehilangan tujuan ini pasti akan meningkat menjadi kehilangan motivasi. Jika dua hal ini sudah hilang, maka dapat dipastikan produktivitas dalam menulis juga akan mandek.
Bagaimana bisa seseorang menulis jika dia sudah kehilangan tujuan? Terlebih jika motivasinya juga ikut memudar. Maka motivasi untuk mencari tujuan tadi juga tidak ada lagi.
Maka, untuk menghadapi kondisi ini, setiap penulis diharapkan mampu mendefinisikan dan mempertegas lagi tujuan utamanya dalam menulis.
Bisa untuk berbagi ilmu/wawasan/pengetahuan dengan orang lain, untuk berdakwah dan beribadah lewat tulisan, untuk menghibur diri sendiri, bisa juga untuk aktualisasi diri.
Dengan mengetahui tujuan Anda menulis, maka niscaya motivasi pun akan tumbuh, ide akan datang, dan “umur menulis” juga insya Allah akan makin panjang.